AKU INGIN MENJADI JENDRAL SUDIRMAN
Pada saat itu, tepatnya pada 28 Oktober, ada pemuda yang berjiwa nasionalisme yang tinggi. Dia bernama Sudirman. Dia sangat menghargai pahlawan-pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sampai akhir hayatnya. Dia selalu ingat akan hari sumpah pemuda yang jatuh pada tanggal 28 oktober. Setiap tanggal tersebut Sudirman selalu memasang bendera merah putih didepan rumahnya walaupun orang-orang kempungnya tidak ada yang memasang bendera. Dia selalu berusaha mengingatkan dan menasehati orang-orang kampung agar mau mengingat dan menghormati adanya hari-hari bersejarah bagi Indonesia. Misal, hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus, hari sumpah pemuda 28 oktober. Dan masih banyak hari besar yang bersejarah, hari-hari semacam itu wajib dihormati dan diperingati oleh semua warga Indonesia. Setelah diingatkan oleh Sudirman akhirnya orang-orang mau memasang bendera merah putih di depan rumahnya masing-masing.
Sikap seperti Sudirman tersebut wajib kita tiru dan diteladani. Agar kita semakin menghargai apa yang telah dilakukan pahlawan-pahlawan Indonesia yang telah memperjuangkan hak dan kemerdekaan Indonesia sempat titik darah penghabisan.
Setelah kejadian itu ayahnya mengetahui kalau Sudirman berhasil mengingatkan dan meyakinkan betapa pentingnya hari-hari berserah di Indonesia.
Terus ayahnya menceritakan tentang sosok Jendral Sudirman. Ketika memimpin perang menghadapi penjajah. Walaupun dengan kondisi sakit paru-paru yang beliau derita. Meski begitu beliau tidak gentar dengan penyakitnya. Beliau tetap nekat dan semangat untuk membela dan mempertahankan hak-hak bangsa. Karena itulah ayah Sudirman, memberi nama dia. Sama dengan nama Jendral Sudirman. Ayahnya ingin besok kelak dia besar nanti bisa menjadi seperti Jendral Sudirman yang berguna bagi bangsa dan negara.
Dia ingin menteladani sikap Jendral Sudirman yang tak kenal lelah membela bangsa. Tetapi dia bingung ingin melakukan apa untuk bisa membuktikan kepada semua orang. Bahwa ia mampu meniru sikap keberanian Jendral Sudirman yang tak henti membela bangsa. Lalu ia ikut bergabung dengan pelajar yang ingin ikut tawuran dengan sekolah lain. Dia diajak tawuran dan ia ikut memukul, melukai dan membunuh. Pelajar-pelajar itu terus menyerang pelajar disekolah lain yang ingin tawuran dengan Geng dari sekolah Sudirman. Dalam tawuran yang kedua Sudirman terkena sabetan senjata tajam dari pelajar lain. Dan ketika tawuran usai sudirman meminta temannya menandunya. Dan sudirman pun ditandu sampai rumah. Ayahnya terkejut melihat anaknya terluka, berdarah, ditandu oleh temannya.
Ketika masuk rumah ia ditanya oleh ayahnya; kenapa ia ikut tawuran. Dia jawab kalau dia ikut tawuran hanya semata-semata untuk menunjukkan sikap patriotis pada bangsa. Seperti Jendral Sudirman yang membela bangsa sampai darah penghabisan.
Ayahnya menjelaskan bahwa yang ia lakukan itu salah bahkan merugikan orang lain. Sikap patriotis yang baik adalah dengan mempertahankan kebudayaan milik negara. Apa yang asli milik negara harus kita pertahankan dan wajib kita menjaga jangan sampai kebudayaan bangsa dirampas bangsa lai. Jangan biarkan bangsa kita diinjak-injak dan dijajah oleh bangsa lain. Kita harus pandai-pandai menjaga harkat dab martabat bangsa kita, Bangsa Indonesia.
Seperti itu cara menunjukkan sikap nasionalisme kepada bangsa. Bukan malah ikut tawuran dan lain sebagainya yang merugikan orang lain. Dia bersumpah akan menjaga dan mempertahankan hak dan kebudayaan milik negara agar tidak ada negara lain yang mengklaim kebudayaan kita, bangsa Indonesia.
Selesai…………..
PESAN MORAL ……
Jadilah pemuda yang berguna bagi bangsa dan negara.
Jangan jadi pemuda yang kesehariannya hanya bisa berfoya-foya tanpa memandang masa depan.
No comments:
Post a Comment