kritikus- DPD Partai Golkar Gresik terus mematangkan strategi untuk mendukung majunya Sambari Halim Radianto dalam pemilihan bupati (Pilbup) 2010 mendatang.
Di antaranya, pengurus sudah menjaring lima orang yang dinilai layak mendampingi ketua DPD Golkar Gresik tersebut.
Yakni, Muhammad Qosim (asisten III Setkab Gresik), Ali Muchid (mantan sekretaris DPC PKB Gresik), Wahyudin Husein (mantan Ketua DPC PKB Surabaya), KH As’ad Toha (ketua Dewan Masjid Indonesia Cabang Gresik) dan Ny Sakinah Ma’sum (mantan anggota FKB DPRD Jawa Timur).
“Nama-nama itu usulan dari pimpinan kecamatan (PK), bahkan mereka sudah dipanggil dan ditanya tentang kesediaannya mendampingi Pak Sambari,” ujar seorang pengurus DPD Golkar, Selasa (20/10).
Sekretaris DPD Golkar Ahmad Nurhamim saat dikonfirmasi mengaku belum bisa memberikan keterangan resmi terkait nama-nama tersebut. Namun ia mengungkapkan, bila dalam waktu dekat, pihaknya diminta oleh DPP Partai Golkar pimpinan Aburizal Bakrie untuk memperesentasikan lima orang calon yang layak mendampingi Sambari. “Kami belum bisa sebutkan, karena sekarang masih kami bahas,” ujar wakil ketua DPRD Gresik itu.
Selanjutnya, kata Nurhamim, DPP PG akan menurunkan tim untuk survei elektabilitas kelima orang calon pendamping Sambari Halim Radianto. Survei yang rencananya dilaksanakan LSI itu, bakal dilakukan November-Desember 2009. “Siapa di antara lima yang nilainya paling tinggi, dialah yang dianggap layak mendampingi calon bupati dari Golkar,” tegasnya.
Selain itu, Nurhamim juga menyebutkan bila DPP PG bukan hanya membantu secara organisasi. Tetapi Ical -panggilan ketua umum DPP PG- juga siap mengucurkan dana untuk pilbup antara Rp 7 miliar sampai Rp 10 miliar. “Itu komitmen yang disebutkan ketua terpilih saat munas lalu. Dan Gresik adalah salah satu prioritas daerah yang kepala daerahnya target dari Partai Golkar,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Wahyudin Husien mengaku belum pernah bertemu dengan tim Sambari Halim Radianto. Hanya, Wahyudien Husien tidak mengelak, bila dirinya adalah kartu truf. Sebab, selain kader NU, dirinya juga seorang pengusaha dan warga asli Gresik. “Semuanya masih mungkin, karena saya adalah kartu truf pilbup,” akunya.
Sedangkan Ali Muchid, mengaku tidak risau dengan kendaraan poltik. Sebab, dirinya bersama Sekretariat Pondok Gus Dur siap maju melalui jalur independen. Baginya tidak sulit mengumpulkan 40.000 tandatangan dari warga di 18 kecamatan. “Kalau tidak ada parpol, kami juga siap memakai jalur independen,” tukasnya. san
No comments:
Post a Comment