PROPOSAL SKRIPSI
UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DALAM MEMBINA AKHLAK SISWA
DI SDN KEMANGSEN 02 KEC.BALONGBENDO KAB.SIDOARJO
Diajukan Oleh:
Imron Salim
(04110085)
UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DALAM MEMBINA AKHLAK SISWA
DI SDN KEMANGSEN 02 KEC.BALONGBENDO KAB.SIDOARJO
Diajukan Oleh:
Imron Salim
(04110085)
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2010
OUT LINE
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2010
OUT LINE
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERNYATAAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Ruang Lingkup Penelitian
F. Metodologi Penelitian
G. Sistematika Penelitian
BAB II : KAJIAN TEORI
A. Pembahasan Upaya Guru Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Upaya Guru Pendidikan Agama Islam
2. Peran dan Tugas Guru Pendidikan Agama Islam
3. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam
B. Pembinaan Akhlak
1. Pengertian Pembinaan Akhlak
2. Dasar dan Tujuan Pembinaan Akhlak
3. Tujuan Pentingnya Pembinaan Akhlak
C. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Membina Akhlak Siswa Di SDN Kemangsen 02 Kec.Balongbedo Kab.Sidoarjo
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
B. Kehadiran Peneliti
C. Lokasi Penelitian
D. Sumber Data
E. Prosedur Pengumpulan Data
F. Metode Analisis Data
G. Pengecekan Keabsahan Data
H. Tahapan-Tahapan Penelitian
BAB IV : HASIL PENELITIAN
A. Latar Belakang Obyek Penelitian
1. Sejarah Singkat SDN Kemangsen 02 Balongbendo
2. Visi dan Misi
3. Keadaan Guru
4. Keadaan Siswa
B. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Akhlak Siswa
C. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Membina Akhlak Siswa
BAB V : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Upaya Guru Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Akhlak Siswa
B. Faktor Pendukung Dalam Membina Akhlak Siswa
C. Faktor Penghambat Dalam Membina Akhlak Siswa
BAB VI : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat. Untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal dan non formal dan non informal di sekolah, dan diluar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbangan kemampuan-kemampuan individu, agar dikemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat.
Kebutuhan akan pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri,bahkan semua itu merupakan hak semua warga negara, Berkenaan dengan ini, di dalam UUD’45 Pasal 31 ayat [1] secara tegas disebutkan bahwa;”Tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran”.Tujuan pendidikan nasional dinyatakan dalam UU RI No.20 Tahun 2003 Pasal 3 bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap,kreatif mandiri,dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertangguing jawab.
Dalam berkembangnya istilah pendididkan berarti bimbingan atau pertolongan yang dberikan secara sangaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar anak didik menjadi dewasa, dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seorang atau kelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Dengan demikian pendidikan berarti, sagala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan.
Dalam perkembangan proses kedewasaan tersebut, tidak samua tugas pendidikan dapat dilakukan oleh orang tua dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam ilmu pengetahuan yang lainnya. Oleh karena itu orang tua mengirim anak-anaknya ke sekolah untuk belajar berbagai ilmu pengetahuan.
Dapat kita mengerti betapa pentingnya proses mendidik anak dalam lingkungan. Proses pendidikan itu dapat tercapai apabila tercipta harmonisasi antara orang tua dengan guru sebagai pendidik di sekolah.
Agama merupakan dasar pijakan manusia yang memiliki peranan penting dalam proses kehidupan manusia. Agama sebagai pijakan memiliki aturan-aturan yang mengikat manusia dan mengatur kehidupannya menjadi lebih baik. Karena agama selalu mengajarkan yang terbaik bagi penganutnya. Oleh karena itu pendidikan agama secara tidak langsung sebenarnya telah menjadi benteng bagi proses perkembangan anak.
Menanamkan pendidikan agama pada anak akan memberikan nilai positif bagi perkembangan anak, sekiranya dengan pendidikan agama tersebut, pola perilaku anak akan terkontrol oleh aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh agama dan dapat menyelamatkan anak agar tidak terjerumus dalam jurang kenistaan dan pergaulan bebas yang pada akhirnya akan merusak masa depan anak.
Seperti yang telah disebutkan diatas. Maka pendidikan agama, dalam hal ini meliputi penanaman al karimah, menjadi sangat penting dan mutlak harus ada dalam sebuah institusi pendidikan.
Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting sebagai individu, masyarakat dan bangsa, sebab jatuh bangunnya suatu masyarakat tergantung bagaimana akhlaknya. Apabila akhlaknya baik, maka sejahteralah lahir dan batinnya, apabila akhlaknya rusak, maka rusaklah lahir dan batinnya.
Memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam islam.namun sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak.jika seseorang sudah memahami akhlak dan menghasilkan kebiasaan hidup dengan baik,yakni perbuatan itu selalu diulang-ulang dengan kecenderungan hati [sadar]. akhlak merupakan kelakuan timbul dari hasil perpaduan hati nurani,pikiran,perasaan,bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu,membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yangh dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.semua yang telah dilakukan itu akan melahirkan perasaan moral yang terdapat di dalam diri manusia itu sendiri sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna, mana yang baik dan mana yang buruk. Di dalam the Encyclopaedia of Islam yang di kutip oleh Asmaran dirumuskan:it is the sciense of virtues and the way how to acquire then, of vices and the way how to quard against then, bahwa ilmu akhlak adalah ilmu tentang kebaikkan dan cara mengikutinya, tentang kejahatan dan cara untuk menghindarinya. Dengan demikian hendaknya di sekolah sebagai guru mampu mengantarkan anak untuk memahami ilmu akhlak dengan harapan agar anak mampu mamahami tentang akhlak yang sebenarnya.
Menurut islam pendidikan akhlak adalah factor penting dalam membina suatu umat membangun suatu bangsa. kita bisa melihat bahwa bangsa Indonesia yang mengalami multi krisis juga di sebabkan karena kurangnya pemahaman akhlak. Secara umum pembinaan akhlak remaja sangat memprihatinkan. Oleh karena itu program utama dan perjuangan pokok dari segala usaha dalam pembinaan pemahaman pendidikan akhlak itu sangat penting khususnya di SDN kemangsen 02 kec. Balongbendo kab. Sidoarjo. Yang nantinya akan kami jadikan tempat penelitian.
Kejayaan seseorang itu terletak pada akhlak yang baik akhlak yang baik selalu membuat seseorang menjadi aman, tenang dan tidak adanya perbuatan yang tercela.
Dasar hidup manusia itu selalu ingin mencari kebahagiaan yang tertinggi. Tujuan setiap manusia itu adlah mencapai kebahagiaan yang tertinggi, karena itu Allah memerintahkan untuk berlomba-lomba didalam mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Dari pernyataan di atas, dapat diambil kesimpulan, bahwa peranan Akhlak itu sangat pentiung bagi manusia, apalagi bagi anak-anak. Oleh karena itu di dalam suatu lembaga pendidikan sangat berpengaruh besar pada pembetukan karakter seorang anak. Maka dari itu, penulis meras tertarik untuk membahas lebih dalam dengan mengadakan penelitian dan mengkaji terhadap tema tersebut dan dituangkan dalam proposal skripsi dengan judul :
“ UPAYA GURU AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA AKHLAK SISWA di SDN KEMANGSEN 02 Kec. BALONGBENDO SIDOARJO”.
B. RUMUSAN MASALAH
Bertolak dari masalah tersebut diatas, penulis akan merumuskan masalah yang menjadi dasar pokok pembahasan Skripsi ini. Adapun rumusan masalah tersebut adalah :
1. Bagaimana eksistensi guru pendidikan agama islam dalam membina akhlak siswa di SDN kemangsen 02 kec. balongbendo kab. sidoarjo?
2. Bagaimana upaya guru pendidikan agama islam dalam membina akhlak siswa di SDN kemangsen 02 kec. balongbendo kab. sidoarjo?
3. Bagaimana hasil dalam membina akhlak siswa di SDN kemangsen 02 kec. balongbendo kab. sidoarjo
C. TUJUAN PENELITIAN
Dalam pembahasan skripsi ini, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui eksistensi guru pendidikan agama islam dalam membina akhlak siswa di SDN kemangsen 02 kec. balongbendo kab. Sidoarjo.
2. Untuk mengetahui upaya guru pendidikan agama islam dalam membina akhlak siswa di SDN kemangsen 02 kec. balongbendo kab. sidoarjo?
3. Untuk mengetahui hasil dalam membina akhlak siswa di SDN kemangsen 02 kec. balongbendo kab. sidoarjo
D. MANFAAT PENELITIAN
Setelah penulis menyelesaikan penelitian tentang, upaya guru pendidikan agama islam dalam membina akhlak siswa maka penelitian ini diharapkan bermanfaat :
1. Bagi peneliti
a. Penelitian ini merupakan pengalaman yang berharga yang dapat dijadikan sebagai bekal bagi peneliti.
b. Penelitian dapat memberikan wawasan yang luas, sehingga peneliti dapat tanggap terhadap moralitas siswa
2. Bagi siswa
Sebagai tambahan keilmuan yang mana nantinya dapat di gunakan sebagai pembekalan diri yang mana zaman pasti banyak perubahan – perubahan.
E. RUANG LINGKUP PENELITIAN
Dalam penelitian ini peneliti akan menjelaskan secara rinci dan detail tentang wilayah penelitian dan ruang lingkup permasalahan yang akan di teliti, untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai penelitian ini dan agar tidak terjadi pelebaran dalam pembahasan maka peneliti memfokuskan pada
1. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian upaya guru pendidikan agama Islam
b. Kompetensi guru pendidikan agama islam dalam membina akhlak siswa di SDN kemangsen 02 kec.balongbendo kab.sidoarjo.
c. Peran dan tugas guru pendidikan agama islam dalam membina akhlak siswa di SDN kemangsen 02 kec.balongbendo kab.sidoarjo.
2. Pembinaan Akhlak Siswa
a. Pengertian Pembinaan Akhlak Siswa
b. Dasar dan Tujuan Pembinaan Akhlak Siswa
c. Tujuan Pentingnya Pembinaan Akhlak Siswa
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Membina Akhlak Siswa di SDN kemangsen 02 kec.balongbendo kab.sidoarjo
Yang mana nantinya peneliti akan melakukan penelitian di SDN Kemangsen 02 kec.Balongbendo Kab. Sidoarjo
F. KAJIAN TEORI
1. GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
a. Pengertian Upaya Guru Pendidikan Agama Islam
G. METODE PENELITIAN
Dalam suatu penelitian dibutuhkan data yang obyektif, pembahasan penelitian dibahas secara teoritis dan empiris. Pembahasan teoritis bersumber pada kepustakaan yang merupakan karangan ahli yang terkait dengan judul penelitian ini.
Sedangkan pembahasan emperis, bersumber dari peneliti dengan cara mencari, mengamati dan mengelola data yang diperoleh dari hasil penelitian. Dalam penelitian metode penelitian yang digunakan meliputi:
1. Pendekatan Dan Jenis Penelitian
Yang dimaksud dengan metode penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau mempersoalkan tentang cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan, mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis, sampai menyususn laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala secara ilmiah.
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (1975:5) mendefinisikan ” metodologi kualitatif ” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.
Adapun karakteristik penelitian kualitatif antara lain yaitu: (1) berlangsung dalam latar yang alamiah, (2) peneliti sendiri merupakan instrumen atau alat pengumpul data yang utama,(3) analisis datanya dilakukan secara induktif.
Lebih lanjut penelitian ini bermaksud untuk melukiskan secara lengkap dan akurat tentang fenomena sosial, sehingga penelitiannya menggunakan desain penelitian deduktuf. Yakni studi untuk menemukan fakta-fakta dengan interprestasi yang tepat. Dalam desain desain deduktif ini, termasuk desain untuk studi formulatif dan ekploratif yang berkehendak hanya untuk mengenal fenomena-fenomena untuk keperluan setudi selanjutnya. Dalam studi deskriftif juga termasuk:
1. Studi untuk melukiskan secara akurat sifat-sifat dari beberapa fenomena, kelompok, atau individu.
2. Studi untuk menentukan frekuensi terjadinya sesuatu keadaan untuk meminimalisasikan bias dan memaksimumkan relibilitas.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran dan informasi yang lebih jelas, lengkap, serta memungkinkan dan mudah bagi peneliti untuk melakukan penelitian observasi. Oleh karena itu, maka penulis menetapkan SDN KEMANGSEN 02 yang berlokasi di kecamatan Balongbenda kabupaten Sidoarjo sebagai obyek dalam penelitian ini..
3. Sumber Data
Menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jelas datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistik.
Sedangkan yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Apabila mengunakan kuesionetr atau wawancara dalam mengumpulkan datanya maka maka sumber datanya disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan baik secara tertulis maupun lisan. Apabila mengunakan observasi maka sumber datanya adalah berupa benda, gerak, atau proses sesuatu. Apabila menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber datanya.
H. Kehadiran Peneliti
Manusia merupakan instrumen dari penelitian, maksudnya, kedudukan manusia dalam penelitian kualitatif sangat rumit. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsiran data dan pada akhirnya ia menjadi pelopor hasil penelitianya. Pengertian instrumen atau alat peneliti di sini tepat karena ia menjadi segalanya dari keseluruhan proses penelitian.
Dengan demikian maka peneliti dalam hal ini bertindak sebagai instrumen penelitian yang didukung dengan interview terpimpin, yakni dalam melaksanakan interview, pewawancara membawa pedoman interview yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan. Kemudian observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan, dan yang terakhir adalah dengan metode dokumentasi yaitu dengan menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat catatan harian dan sebagainya, berdasarkan pada pedoman dokumentasi.
Jadi selain peneliti sendiri sebagai instrumen, maka didukung pula dengan yang- lain yaitu :
1. Pedoman wawancara yaitu ancer-ancer pertanyaan yang akan ditanyakan sebagai catatan, serta alat tulis untuk menuliskan jawaban yang diterima.
2. Pedoman observasi berisikan sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati.
3. Pedoman dokumentasi yakni membuat garis-garis besar atau katagori yang akan dicari datanya.
I. Prosedur Pengumpulan Data
Dalam hal pengumpulan data ini,penulis terjun langsung pada objek penelitian untuk mendapatkan data yang valid, maka peneliti menggunakan metode sebagai berikut:
1. Wawancara Mendalam (Depth Interview)
Interview sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara.
Metode interview yaitu merupakan suatu proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara pisik, yang satu dapat melihat muka yang lain, mendengar dengan telinganya sendiri, suara adalah alat kesimpulan informasi yang langsung tentang beberapa jenis data sosial, baik yang terpendam (tercatat) atau interast.
Jadi dalam penelitian ini, sesuai dengan metode ini dalam mengumpulkan informasi juga melalui cara wawancara dengan pihak-pihak tertentu yang dapat memberikan informasi yang valid dan komplit adapun pihak tersebut adalah :
Guru Pendidikan Agama Islam di SDN Kemangsen 02
2. Metode Dekomentasi
Dekomentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dekumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.
Masih menurut suharsimi metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.
Dengan metode ini peneliti menggali data berdasarkan catatan-catatan atau dokumen lain yang ada disekolah.
3. Metode Observasi
Sering sekali orang mengartikan observasi sebagai aktifitas yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata. Didalam pengertian psikologi, observasi atau disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Apa yang dilakukan ini sebenarnya adalah pengamatan langsung. Di dalam artian penelitian observasi dapat dilakukan dengan rekaman gambar, rekaman suara, dokumentasi
Menurut Marzuki metode observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang diselidiki.
Metode ini sangat tepat untuk mengetahui obyek secara langsung tentang suatu peristiwa, kejadian maupun masalah yang sedang terjadi dilapangan penelitian. Dalam hal ini metode observasi digunakan untuk memperoleh data lengkap mengenai kondisi umum, lingkungan sekolah, kegiatan proses belajar mengajar, keadaan fasilitas belajar, kurikulum pembelajaran, metode pengajaran maupun kondisi belajar siswa.
Jadi dengan menggunakan model ini berarti peneliti dapat melakukan pengamatan langsung terhadap kancah penelitian dan sebagai obyek penelitian, terutama mengenai upaya membina akhlak
untuk meningkatkan dan kekuatan akhlak siswa SDN Kemangsen 02
J. Analisis Data
Maksud dari analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Pengklasifikasian materi (data) penelitian yang telah terkumpul kedalam satuan-satuan, elemen-elemen atau unit-unit. Data yang diproleh disusun dalam satuan-satuan yang teratur dengan cara meringkas dan memilih mencari sesuai tipe, kelas, urutan, pola atau nilai yang ada.
Seluruh data dari informan, baik melalui observasi, interview, maupun dokumentasi dicatat secermat mungkin dan dikumpulkan menjadi suatu catatan lapangan atau field notes. Semua data itu kemudian dianalisis secara kualitatif.
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, dan sebagainya. Data tersebut banyak sekali kira-kira segudang. Setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah, maka langkah berikutnya adalah menyusun dalam satuan-satuan. Satuan-satuan itu kemudian dikatagorisasikan pada langkah berikutnya. Kategori-kategori itu dilakukan sambil membuat koding. Tahap akhir dari analisis data ini ialah mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Setelah selesai tahap ini, mulailah kini tahap penafsiran data, dalam mengolah hasil sementara menjadi teori subtantif dengan menggunakan metode tertentu.
K. Pengecekan Keabsahan Data.
Selain menganalisis data, peneliti juga harus menguji keabsahan data agar memperoleh data yang valid. Untuk menetapkan keabsahan data tersebut diperlukan tehnik pemeriksaan. Adapun tehnik yang digunakan dalam pemeriksaan keabsahan data adalah sebagai berikut:
1. Perpanjangan Kehadiran Peneliti
Perpanjangan kehadiran peneliti akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan. Selain itu, menuntut peneliti untuk terjun kedalam lokasi penelitian dalam waktu yang cukup panjang guna mendeteksi dan memperhitungkan distorsi yang mungkin mengotori data.
Di pihak lain perpanjangan kehadiran peneliti juga dimaksudkan untuk membangun kepercayaan pada subyek terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri. Jadi, bukan hanya menerapkan tehnik yang menjamin untuk mengatasinya. Tetapi kepercayaan subyek dan kepercayaan diri merupakan proses pengembangan yang berlangsung setiap hari dan merupakan alat untuk mencegah usaha coba-coba dari pihak subyek.
2. Observasi Yang Diperdalam
Dalam penelitian ini, memperdalam observasi dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
Hal ini berarti bahwa peneliti hendaknya mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol. Kemudian menelaah kembali secara rinci sampai pada suatu titik sehingga pada pemeriksaan tahap awal tampak salah satu atau seluruh faktor yang ditelaah sudah di pahami dengan cara yang biasa.
3. Trianggulasi
Yang dimaksud trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data itu, tekniknya dengan pemeriksaan sumber data lainnya.
L. Tahap-tahap Penelitian
1. Tahap pra lapangan
a. Memilih lapangan, dengan pertimbangan bahwa SDN Kemangsen 02 Kec. Balongbendo Kab. Sidoarjo merupakan objek yang tepat.
b. Mengurus perizinan, secara formal (ke pihak sekolah).
c. Melakukan perjajakan lapangan, dalam rangkah penyesuaian dengan SDN Kemangsen 02 selaku obyek penelitian.
2. Tahap pekerjaan lapangan
a. Mengadakan observasi langsung ke SDN Kemangsen 02 Kec. Balongbendo Kab. Sidoarjo terhadap upaya Guru dalam membina ahklak, dengan melibatkan beberapa informan untuk memperoleh data.
b. Memasuki lapangan, dengan mengamati berbagai fenomena proses pembelajaran dan wawancara dengan beberapa pihak yang bersangkutan.
c. Berperan serta sambil mengumpulkan data.
3. Penyusunan laporan penelitian berdasarkan hasil data yang diperoleh.
M. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Untuk memberi gambaran yang jelas mengenai isi penelitian ini, maka pembahasan ini di bagi menjadi enam bab. Uraian masing-masing bab ini disusun sebagai berikut:
BAB I: Merupakan bab pendahuluan yang berfungsi sebagai pengantar informasi penelitian yang terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian masalah, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB II : Berisikan tentang kajian yang terdiri dari:
Pembahasan tentang pengertian guru agama, tentang peran dan tugas guru agama , tentang kompetensi guru agama, tentang kode etik guru agama, pengertian akhlak, dasar dan tujuan pembinaan akhlak, tujuan pentingnya pembinaan akhlak, upaya guru dalam membina akhlak
BAB III : Berisikan tentang laporan hasil penelitian yang terdiri :
Pendekatan dan jenis penelitian ,Kehadiran peneliti, Lokasi penelitian, Sumber data Prosedur pengumpulan data, Metode analisis data ,Pengecekan keabsahan data, Tahapan-tahapan penelitian
BAB IV: Merupakan pembahasan tentang laporan hasil penelitian tentang:
Lokasi dan letak geografis penyelenggaraan upaya membina akhlak siswa, Visi, Misi, dan tujuan membina akhlak siswa, Keadaan guru, Keadaan siswa, Upaya Guru dalam membina akhlak siswa, Faktor pendukung dan penghambat dalam membina akhlak siswa
BAB V: Berisikan tentang pembahasan hasil penelitian yang terdiri dari:
Upaya guru dalam membina akhlak siswa, Faktor pendukung dalam membina akhlak siswa, Faktor penghambat dalam membina akhlak siswa
BAB VI : Merupakan bab penutup. Pembahasan dan penelitian dalam penulisan skripsi ini yang berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian secara keseluruhan dan kemudian dilanjutkan dengan memberi saran-saran sebagai perbaikan dari segala kekurangan dan disertai dengan lampiran-lampiran
DAFTAR PUSTAKA
.Masyhur, Kahar. 1994. Membina Moral dan Akhlak. Jakarta: Rineka Cipta
Abdullah Yatimin, 2007. Studi Ahklak Dalam Perspektif Al-qur’an. Jakarta; Amzah
.Lexy J. Moleong, 2002. Metododologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Moh Nazir, 1988. Metode Penelitian. (Jakarta: Galia Indonesia, , Cet. III).
Suharsimi Arikonto, 2002. ProsedurPenelitian Suatu pendekatan Praktek (Jakarta : PT. Rineka Cipta, , Cet.XII).
Marzuki, 1989. Metodologi Riset, (Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta).
Sudijono, Anas. 1996. Pengantar Statistik pendidikan. Jakarta.: PT Grafindo Persada
Sugiyono, 2005. Memehami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Alfabeta
Mudiyaharjo, Redja. 2002. Pengentar Pendidikan: Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-Dasar pendidikan Pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: PT Grafindo Persada, Cet ke-2.
Marimba. Ahmad D.1989. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung. PT. Al-Ma’arif.
Narbuka dan Ahmadi. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Raja Grafindo Persada
Razak Nazaruddin. 1973. Dienul Islam.Bandung: Al-Ma’arif
No comments:
Post a Comment