Saturday, April 24, 2010

MAKALAH TENTANG (TOPIK, TEMA, JUDUL M A K A L A H)

TOPIK, TEMA, JUDUL
M A K A L A H

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
“ Metode Penelitihan “









Oleh
syifaul qulub

Dosen Pembimbing:
Drs. H. Kholil Zuhdi, M.Ag


JURUSAN TAFSIR HADITS
FAKULTAS USULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2010
BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Manusia sebagai mahluk Allah yang selalu mnghadapi banyak tantangan. Kemajuan serta eksistensi manusia itu sendiri sangat bergantung kepada tekat manusia untuk mejawab tantangan dan kesanggupan manusia untuk memecahkan masalah yang kompleks dalam kehidupannya. Penelitihan memegang peranan penting dalam membantu manusia untuk memperoleh pengetahuan baru dalam memecahkan masalah. Topik, tema, judul merupakan langka awal seseorang didlam menetukan sebuah judul untuk menggali sebuah permasalahan yang nanti akan dibahas dalam menentukan sebuah jawaban. Oleh karena itu penulis memfokuskan kajiannya pada wilayah Topik, apa itu topi, tema, apa itu tema, dan judul.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Pengertian Topik dan aplikasinya.
2. Bagaimana Pengertian dan Kegunaan Tema
3. Bagaimana cara dalam Penetapan Judul dan ada berapa saja.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Topik dan aplikasinya
2. Untuk mengetahui Pengertian dan Kegunaan Tema
3. Untuk mengetahui cara dalam Penetapan Judul dan ada berapa saja.





BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Topik dan aplikasinya
Topik adalah pokok pembicaraan, pokok bahasan, atau masalah yang akan dibahas. Sebagai pokok atau pangkal bahasan, topik harus di identifikasi terlebih dahulu sebelum kegiatan menulis dilakukan.
Topik bisa juga disebut pokok bahasan yang dapat mengantarkan seorang penulis untuk menghasilkan sebuah tema dari penelitian yang dilakukan. Topik dapat terdiri dari satu kata saja. Topik ini dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang harus di identifikasi agar terkuak apa maksud dibalik topik yang dipilih. Jadi kita harus memilih salah satu agar kita bisa membatasi topik tersebut (spesifikasi).
Contohnya, kita memilih sebuah topik tentang “zakat”. Topik tersebut tidak serta merta kita pakai secara langsung, karena makna zakat ini masih cukup global. Maka dari itu kita butuh menspesifikasikannya menjadi lebih khusus lagi. Topik penelitian merupakan area bidang spesifik yang kita pilih untuk melakukan penelitian. Topik penelitian dapat ditentukan berdasarkan keinginan seorang peneliti, tawaran dari calon dosen pembimbing.
Sebuah topik yang hendak dikembangkan menjadi sebuah tulisan harus diidentifikasi terlebih dahulu. Caranya kita dapat memperhatikan beberapa unsure-unsur sebagai berikut Bentuk topik
1. Pelaku topik
2. Dasar-dasar topic
3. Objek topik
4. Tujuan topik
5. Manfaat topik
Maksud dari unsure-unsur di atas adalah sebagai panduan kita untuk menspesifikasikan manakah tinjauan utama yang akan kita bidik sebagai sasaran guna mendapatkan tema yang sesuai dari sebuah penelitian yang akan dilakukan.
Sumber untuk mencari inspirasi topik penelitian:, dosen bulletin, , majalah, hasil obrolan dengan masyarakat, , praktisi Issu di koran kumpulan judul dan abstrak penelitian.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penentuan Topik
 Jika topik kira kira layak untuk dijalankan (sesuai level: missal skripsi, tesis , Disertasi), maka perlu dibuat list lanjutan:
 Apakah penelitian dengan (sub) topik sejenis sudah pernah ada? Jika ada, dimana kelemahannya
B. Pengertian dan Kegunaan Tema
Tema adalah pengkhususan dari topik yang telah ditentukan. Dapat disebut pula tema ini adalah tindak lanjut dari topik yang telah ditentukan tadi. Topik yang mengandung pesan bagi publik disebut dengan tema.
Contohnya bisa kita kembangkan dari topik sebelumnya,”zakat”. Setelah zakat melewati tahap pengkhususan dengan cara di atas, tema dapat kita tentukan dengan membidik sasaran, subjek dan objek yang akan diteliti. Misalnya saja kita buat pengembangan topik “zakat” menjadi “ zakat dalam pandangan Al Quran”.
Cara penentuan tema ini diperoleh dari identifikasi masalah di atas. Hal yang harus diperhatikan adalah sebuah kalimat dapat disebut sebagai tema jika setelah diidentifikasi didalamnya terdapat pesan. Ambillah contoh pesan yang dapat diambil adalah “harta apa saja yang boleh dizakati menuruh Alquran”.
Apabila telah didapat pesan yang ingin disampaikan, peneliti wajib membuat masalah atas tema dan pesan yang telah terkandung didalamnya. Misalnya, sampai nisab berapakah harta boleh dikeluarkan, apa manfaat dari mengeluarkan zakat ,dan lain-lain.
Pertanyaan diatas akan memunculkan gambaran jawaban sehingga menjadi judul. Penetapan judul ini akan kami bahas pada sub pokok bahasan berikutnya.
C. Beberapa cara dalam Penetapan Judul
Sebagai seorang peneliti yang hendak mengajukan sebuah judul, perlu diperhatikan beberapa cara dalam proses penetapan judul tersebut. Adapun cara-cara yang harus dilalui diantaranya adalah:
1. penetapan topic
2. penetapan tema
3. penetapan judul
dari tiga langkah di atas akan membawa kita pada penetapan judul yang baik dan tepat sasaran.
Dalam pembahasan sub bab berikutnya akan kami menjelaskan satu persatu cara-cara tersebut.
Sebelum kita mengkaji tentang kegunaan dan penerapan judul, kami akan memulai dari pemaparan mengenai apa yang dimaksud dengan judul tersebut.
Judul penelitian pada hakikatnya adalah nama dari penelitian tersebut. Ia merupakan intisari (pokok bahasan) atau kristalisasi dari isi penelitian. Judul penelitian sedapat mungkin dibuat ringkas/singkat dan padat. Judul penelitian menyatakan pekerjaan penelitian yang sudah spesifik (mengkrucut).
Pemilihan sebuah judul akan menggambarkan tingkat kedalaman dan cakupan dari sebuah penelitian yang akan dikaji. Bagi pembaca judul akan dianggap mewakili bobot sebuah hasil penelitian yang akan ditulis, bahkan merupakan gambaran mutu tulisan yang akan dikaji. Secara umum, karakteristik judul yang baik adalah:
1. Judul harus dapat menunjukkan problematik yang terkandung di dalam tema yang akan diteliti.
2. Diungkapkan dalam kalimat yang simpel, tetapi mampu menunjukkan dengan jelas independent variable dan dependent variable-nya.
3. Judul yang diteliti mengandung masalah yang tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. Lebih baik kalau judulyang diajukan lebih spesifik, menarik, dan aktual secara akademik dan secara praktis.
4. Belum banyak diteliti orang lain. Kalaupun sudah ada penelitian lain, studi ini mengambil sisi lain, sisi tertentu, yang selama ini tidak memperoleh perhatian.
5. Sebaiknya judul dibuat dengan kalimat ganda. Kalimat pertama bersifat umum yang kemudian diikuti dengan ungkapan yang menunjukkan focus atau kekhususan persoalan yang dikaji.
Menurut Anas S. Machfudz, judul penelitian sebaiknya sudah mengambarkan apa yang telah diteliti. Dalam penetapan judul, pada dasarnya dapat dilakukan dengan dua cara:
(1) Jika penelitian itu bersifat kuantitatif, maka judul menggambarkan masalah yang akan diteliti. Apapun proses penetapan judul yang dilakukan (, maka hendaknya judul jangan terlalu luas cakupannya atau sebaliknya terlalu sempit.
(2) Jika penelitian itu bersifat kualitatif, judul bisa dirumuskan dari perasan hasil temuan yang telah ada;
Judul yang terlalu luas, misalnya, “Pengaruh internet dalam pendidikan ahlak Bangsa di Indonesia”. Demikian juga judul penelitian juga jangan bersifat simbolik, terlalu abstrak atau mungkin puitis. Misalnya judul “parang dan songkok ” mungkin maksudnya dialektika antara system perdagangan bebas dan moralitas, atau pola relasi kekuasaan antara penguasa dan kiyai, tetapi judul semacam ini, di samping terlalu simplistik juga terlalu global. Judul yang baik, di luar memperlihatkan korelasi antara variable secara jelas, juga, mencerminkan arah penelitian objeck yang akan diteliti.
Dengan kata lain, judul harus singkat, memikat, informatif, menjanjikan tema-tema aktual dalam bidangnya, dan disampaikan dalam bahasa yang jernih (clear). Judul Penelitian hendaknya spesifik, mengacu pada variabel/ objek/ model/ formula/ produk/ sistem; singkat dan padat (tidak lebih dari 20 kata) namun tetap komunikatif, mengacu pada hakekat penelitian, dan menarik (penelitian tersebut layak dan perlu).














BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa Untuk memperoleh judu yang baik dan tepat, maka proses-prose penetapan judul yang benar harus diterapkan. untuk mendapatkan judul yang baik dan tepat maka kita harus mampu jeli untuk menentukan tema pokok dari bahan yang akan diteliti















Daftar Pustaka
Arikunto Suharsimi ; prosedur penelitihan;Jakarta Rineke cipta 2002
Chozin, Fadjrul Hakam. Cara Mudah menulis Karya Ilmiah, Surabaya: Alpha Grafika. 1997
Budiharso, Teguh. Panduan Lengkap Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Gala Ilmu. 2006
Adi, Rianto. Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum. Jakarta: Granit. 2004










No comments:

Post a Comment